Minggu, 09 Oktober 2011

Anggaran Operasional Persiba Akan Membengkak

BALIKPAPAN- Manajemen Persiba Balikpapan musim ini tidak menargetkan hasil yang berlebihan alias tidak ada target khusus pada kompetisi Indonesia Super League musim nanti. Pasalnya selain masih berkutat pada pencarian pendanaan, juga dikarenakan belum matangnya konsep liga yang disusun PSSI sehingga berpengaruh pada persiapan tim.
Ketua Umum Persiba yang juga Komisaris PT Balikpapan Kick Off (BKO) H Syahril HM Taher mengatakan, jika melihat persiapan yang dilakukan Persiba, pihaknya hanya  berharap  Persiba dapat bertahan di kompetisi tertinggi ini. Sehingga bisa berkompetisi di level teratas lagi di musim berikutnya.
“Kita  melihat kendala masih soal pendanaan dan stadion yang belum selesai. Kemudian juga jumlah peserta ISL yang mencapai 24 tim. Tentu ini akan makin membebankan anggaran. Dan kasihan juga dengan para pemain harus bermain dengan jadwal kompetisi yang padat, rawan cedera dan kelelahan. Mereka napasnya bukan nafas kuda,” kata Syahril saat bertemu harian ini gedung DPRD Balikpapan, beberapa hari lalu. 
Ia memperhitungkan, dengan jumlah sebanyak 24 tim, maka tiap tim akan bermain tiga kali dalam seminggu. Selain itu nilai anggaran yang dibutuhkan sebuah tim untuk mengarungi kompetisi yang sangat padat, dapat mencapai hingga Rp 40 miliar, untuk operasional tim dalam semusim.
“Kalau hanya 18 tim, dana yang dibutuhkan hanya sekitar Rp 18 sampai 25 miliar. Kalau pesertanya sampai 24 tim, bisa sampai Rp 40 miliar. Uang dari mana? Lagian juga dari jumlah tim ini saja, jelas menyalahi statuta PSSI yang disepakati saat Kongres PSSI di Bali,” terangnya mempertanyakan kebijakan PSSI.
Persiba masih dibuat bingung oleh PSSI tentang pelaksanaan kompetisi. Selain jadwal yang belum jelas dan kepastian berapa jumlah tim yang disertakan, hingga saat ini PSSI juga belum mengadakan manager meeting untuk membahas tentang kompetisi tersebut.(ibr)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar